top of page
  • Writer's picturetomoko dian

Novel Dürtü




Judul: Dürtü, 206 Halaman

Bahasa: Turki

Tema: Tradition, Honor Killing, dan Blood Feud.

Penulis: Abdurrahim Küçük

Penerbit: Yenda (Tahun 2006)


Summary

Berawal dari persahabatan kedua lelaki yang sudah berkeluarga, Suleyman dan Şehmuz. Suatu hari, seperti biasa mereka dengan beberapa teman lainnya mengobrol di rumah salah satu teman. Saat itu entah bagaimana mulanya, mereka saling mengeluarkan pistol. Tanpa sengaja, Suleyman tertembak oleh Şehmuz. Şehmuz pun ditangkap dan dipenjara. Beberapa tahun kemudian dibebaskan.


Memnune (20 tahun), istrinya Suleyman, menurut tradisi harus turun ranjang. Dinikahkan dengan adik iparnya, Beşiro yang saat itu masih berumur 16 tahun. Beşiro harus menjadi suami bagi Memnune dan menjadi bapa bagi 2 keponakannya.


"Koca evine gelinlikle giden ancak gelinlikle çıkardı. Ancak ikinci gelinlik birincisinden farkı duvaksız olmasıydı."

"Perempuan yang terikat pernikahan (masuk ke rumah suaminya) dengan memakai gaun (putih) pengantin, maka keluar dari sana pun harus memakai gaun putih juga. Namun gaun putih kedua adalah kain kafan."

Memnune belum mati (belum memakai kafan), berarti dia masih harus diam di rumah suaminya.


Atas kematian Suleyman di tangan Şehmuz, keluarga Suleyman tidak menutup kasus ini begitu saja. Darah harus dibayar darah (blood feud).

Untuk "membayar" darah Suleyman, berarti harus ada yang mati di keluarga Şehmuz. Proses "membayar" darah Suleyman memakan waktu yang cukup lama.

Para tetua memutuskan agar Mehmet, anak tertua Suleyman, harus dinikahkan dengan Raziye (anaknya Şehmuz).

Mehmet (14 tahun) dan Raziye (16 tahun) menikah. Hingga mereka memiliki 8 anak: Zaide, Safiye, Nevriye, Ahmet, Recep, Suleyman, Muhanad, dan Duran.

21 tahun kemudian, Mehmet menembak Raziye dengan 2 tembakan. Seperti telah diputuskan, darah harus dibayar dengan darah. Mehmet membayar darah ayahnya dengan darah istrinya (anaknya Şehmuz).



15 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page